Itikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat muslim pada malam terakhir Ramadan dengan cara berdiam diri di masjid atau tempat ibadah lainnya. Itikaf dilakukan untuk memperbanyak ibadah dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Namun, dalam menjalankan itikaf, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan dan diperbolehkan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Hal yang Membatalkan Itikaf
1. Keluar dari tempat itikaf tanpa alasan yang jelas. Ketika melakukan itikaf, seseorang harus berada di dalam masjid atau tempat ibadah yang telah ditentukan. Jika keluar dari tempat tersebut tanpa alasan yang jelas, maka itikaf tersebut dianggap batal.
2. Melakukan perbuatan dosa atau maksiat. Selama menjalankan itikaf, seseorang harus menjaga diri dan tidak melakukan perbuatan dosa atau maksiat. Jika melakukan perbuatan tersebut, maka itikaf tersebut dianggap batal.
3. Berbicara tentang hal-hal yang tidak penting. Ketika melakukan itikaf, seseorang harus memfokuskan diri pada ibadah dan tidak terlibat dalam pembicaraan yang tidak penting. Jika terlibat dalam pembicaraan tersebut, maka itikaf tersebut dianggap batal.
4. Berhubungan suami istri. Ketika melakukan itikaf, seseorang harus membatasi diri dari hubungan suami istri. Jika melakukan hubungan tersebut, maka itikaf tersebut dianggap batal.
5. Menjaga jarak dengan orang yang melakukan perbuatan maksiat. Selama menjalankan itikaf, seseorang harus menjaga jarak dengan orang yang melakukan perbuatan maksiat. Jika tidak menjaga jarak tersebut, maka itikaf tersebut dianggap batal.
Hal yang Diperbolehkan Ketika Itikaf
1. Istirahat. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh istirahat untuk mengembalikan energi yang terkuras oleh ibadah yang dilakukan.
2. Berdoa. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh berdoa sebanyak-banyaknya untuk memohon kepada Allah SWT.
3. Membaca Al-Quran. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh membaca Al-Quran sebanyak-banyaknya.
4. Mengaji. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh mengaji bersama dengan jamaah lainnya.
5. Mengikuti pengajian. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh mengikuti pengajian yang diselenggarakan di masjid atau tempat ibadah lainnya.
6. Berzikir. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh berzikir sebanyak-banyaknya untuk memuji dan mengingat Allah SWT.
7. Beribadah. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh melakukan ibadah lainnya seperti shalat sunnah, shalat tarawih, dan sebagainya.
8. Mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat. Selama menjalankan itikaf, seseorang boleh mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca buku, menulis, atau hal lainnya yang dapat meningkatkan ilmu dan kebaikan.
Itulah beberapa hal yang membatalkan dan diperbolehkan ketika itikaf. Sebagai umat muslim, kita harus memperbanyak ibadah dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Semoga kita selalu diberikan kesempatan untuk menjalankan itikaf dan mendapat keberkahan dari-Nya. Aamiin.