Asal Mula Majusi: Ajaran Penuh Takhayul, Dongeng, dan Sihir

Pengenalan

Majusi atau Mithraisme adalah agama yang berasal dari Iran kuno pada abad ke-6 SM. Agama ini memuja dewa Mithra dan memiliki banyak pengikut di Persia dan Romawi. Majusi sering diasosiasikan dengan kepercayaan penuh takhayul, dongeng, dan sihir. Namun, apa sebenarnya asal mula ajaran ini?

Sejarah

Majusi berasal dari kata “Mithra”, dewa matahari yang dipuja oleh orang Persia kuno. Agama ini berkembang selama periode Achaemenid (550-330 SM) dan Parthia (247 SM-224 M). Pada masa itu, Majusi menjadi agama resmi kerajaan Parthia dan memiliki pengaruh yang besar di seluruh Asia Tengah.

Ajaran

Majusi memiliki ajaran yang sangat kompleks dan dipenuhi dengan simbolisme. Agama ini mengajarkan tentang dualitas, di mana dunia terbagi menjadi yang baik dan yang jahat. Mithra, sebagai dewa matahari, dianggap sebagai sumber kehidupan dan kebenaran. Agama ini juga memiliki banyak ritual dan upacara yang melibatkan api suci.

Pengaruh

Majusi memiliki pengaruh yang besar di seluruh dunia. Agama ini menyebar ke Romawi pada abad ke-1 M dan memiliki banyak pengikut di seluruh kekaisaran. Majusi juga memiliki pengaruh yang besar di India, di mana agama ini disebut Zoroastrianisme. Bahkan sampai saat ini, Majusi masih memiliki pengikut di beberapa negara seperti Iran dan India.

Kritik

Majusi sering dikritik karena ajarannya yang penuh takhayul dan sihir. Agama ini mengajarkan tentang kekuatan magis dan sering menggunakan simbolisme yang sulit dipahami. Selain itu, Majusi juga sering dikaitkan dengan ajaran yang tidak manusiawi, seperti pengorbanan manusia dan binatang.

Kepercayaan Populer

Majusi menjadi kepercayaan populer di kalangan para seniman dan penulis. Agama ini sering muncul dalam karya sastra seperti novel, puisi, dan film. Beberapa tokoh terkenal seperti Friedrich Nietzsche dan J.R.R. Tolkien juga terinspirasi oleh ajaran Majusi.

Kesimpulan

Majusi adalah agama yang berasal dari Iran kuno pada abad ke-6 SM. Agama ini memuja dewa Mithra dan memiliki banyak pengikut di seluruh dunia. Ajaran Majusi dipenuhi dengan simbolisme dan mengajarkan tentang dualitas. Namun, agama ini juga dikritik karena ajarannya yang penuh takhayul dan sihir. Majusi menjadi kepercayaan populer di kalangan para seniman dan penulis.