Bagaimana Hukumnya Taqlid?

Banyak orang yang memilih untuk mengikuti ajaran agama melalui taqlid. Namun, bagaimana sebenarnya hukumnya taqlid dalam Islam? Apakah taqlid diperbolehkan atau tidak?

Pengertian Taqlid

Taqlid adalah mengikuti atau meniru pendapat orang lain tanpa mengetahui dasar-dasar yang menjadi landasan pendapat tersebut. Dalam konteks agama Islam, taqlid seringkali diartikan sebagai mengikuti salah satu dari empat mazhab, yaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, atau Hambali.

Hukum Taqlid Menurut Ulama

Menurut ulama, taqlid diperbolehkan dalam Islam selama dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam memahami ajaran agama. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut:

“Jika masalah agama datang kepadamu, maka tentukanlah dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Jika tidak ditemukan dalam keduanya, maka tentukanlah dengan fatwa para ulama yang adil.”

Dari hadits ini, dapat disimpulkan bahwa taqlid hanya diperbolehkan jika dilakukan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Orang yang memiliki pengetahuan yang cukup diharapkan untuk mempelajari langsung ajaran agama dan tidak hanya mengikuti taqlid.

Kelebihan dan Kekurangan Taqlid

Taqlid memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengikutinya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan taqlid:

Kelebihan Taqlid

1. Memudahkan orang awam dalam memahami ajaran agama.

2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam memahami ajaran agama.

3. Membantu memelihara kesatuan umat Islam.

Kekurangan Taqlid

1. Tidak mendorong orang untuk belajar langsung mengenai ajaran agama.

2. Membuat orang mudah terjebak dalam pemahaman yang salah.

3. Membuat orang tidak kritis dalam memahami ajaran agama.

Cara Menghindari Kekurangan Taqlid

Untuk menghindari kekurangan taqlid, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Belajar langsung ajaran agama dari sumber yang terpercaya.

2. Membaca kitab suci Al-Qur’an dan Hadits secara langsung.

3. Bertanya langsung kepada ulama yang terpercaya.

Penutup

Secara umum, taqlid diperbolehkan dalam Islam selama dilakukan oleh orang awam yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Namun, untuk menghindari kekurangan taqlid, ada baiknya orang mempelajari langsung ajaran agama dari sumber yang terpercaya.