George Weah, Presiden Baru Liberia Pernah Tiga Kali Pindah Agama

George Weah, mantan pemain sepak bola Afrika terkenal dan bintang AC Milan, baru saja dilantik menjadi presiden Liberia pada Januari 2018. Namun, ada fakta menarik tentang hidupnya yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik: ia pernah tiga kali pindah agama.

Pertama Kali Pindah Agama

George Weah lahir pada 1 Oktober 1966 di Monrovia, ibu kota Liberia. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Kristen Protestan. Namun, pada usia 16 tahun, ia memutuskan untuk bergabung dengan Gereja Allah, sebuah aliran agama yang berasal dari Amerika Serikat dan memiliki banyak pengikut di Liberia.

Menurut Weah, ia bergabung dengan Gereja Allah karena merasa terkesan dengan kekompakan dan semangat juang para anggotanya. Selain itu, ia juga merasa bahwa agama baru tersebut memberikan jawaban atas banyak pertanyaan hidupnya yang selama ini belum terjawab.

Kedua Kali Pindah Agama

Pada tahun 1995, George Weah pindah agama lagi. Kali ini, ia bergabung dengan Gereja Katolik Roma. Alasan Weah untuk pindah agama kali ini cukup berbeda dengan yang pertama. Ia mengaku bahwa ia merasa agama baru tersebut lebih cocok dengan kepribadiannya yang konservatif dan tradisional.

Dalam sebuah wawancara, Weah menyatakan bahwa ia sangat terinspirasi oleh pemimpin agama Katolik seperti Paus Yohanes Paulus II dan Santo Petrus. Ia juga menganggap bahwa agama Katolik memberikan pandangan hidup yang lebih luas dan universal daripada agama yang pernah ia anut sebelumnya.

Ketiga Kali Pindah Agama

Pindah agama yang ketiga dan terakhir terjadi pada tahun 2014. Kali ini, George Weah memutuskan untuk kembali ke agama Kristen Protestan yang pernah dianut oleh keluarganya. Ia bergabung dengan Gereja Evangelis Internasional di Liberia.

Alasan Weah untuk pindah agama kali ini berbeda lagi dengan yang sebelumnya. Ia mengaku bahwa ia merasa agama Kristen Protestan memberikan kebebasan dan keleluasaan untuk beribadah dan mempraktikkan agama dengan cara yang sesuai dengan kepribadian dan karakternya sendiri.

Arti Pindah Agama Bagi George Weah

Bagi George Weah, pindah agama bukanlah hal yang asing dan aneh. Ia percaya bahwa setiap manusia memiliki hak untuk memilih agama yang ia anut dan mengembangkan spiritualitasnya sesuai dengan keyakinannya sendiri.

Selain itu, pindah agama juga menjadi bagian dari perjalanan hidup Weah yang penuh liku-liku. Ia pernah merasakan sukses yang gemilang sebagai pemain sepak bola dan mendapatkan penghargaan Ballon d’Or pada tahun 1995. Namun, ia juga pernah merasakan kegagalan dan kekecewaan dalam karir politiknya yang tidak selalu mulus.

Dalam semua situasi dan kondisi tersebut, Weah percaya bahwa agama adalah sumber kekuatan dan inspirasi yang dapat membantunya menghadapi tantangan hidup. Ia mengakui bahwa setiap agama memiliki nilai-nilai yang berbeda, tetapi pada dasarnya semua agama memiliki tujuan yang sama: membawa manusia kepada kedamaian, kebaikan, dan kasih sayang.

Penutup

George Weah adalah sosok yang kontroversial dan penuh warna dalam hidupnya. Ia pernah merasakan sukses, kegagalan, dan kegembiraan sekaligus kesedihan dalam karirnya sebagai pemain sepak bola dan politikus.

Namun, salah satu fakta menarik tentang hidupnya adalah perjalanan spiritualnya yang pernah tiga kali pindah agama. Bagi Weah, agama bukanlah hal yang kaku dan statis, tetapi sebuah perjalanan yang penuh makna dan signifikansi.

Dalam semua agama yang pernah ia anut, Weah mengambil hikmah dan inspirasi yang berguna bagi hidupnya. Ia percaya bahwa setiap agama memiliki keunikan dan kemampuan untuk memberikan arahan dan makna yang berbeda bagi setiap orang yang mengikutinya.

Mungkin bagi sebagian orang, pindah agama adalah hal yang tabu dan tidak masuk akal. Namun, bagi George Weah, pindah agama adalah sebuah pilihan yang dilakukan dengan kesadaran dan keyakinan yang kuat. Ia percaya bahwa kebebasan untuk memilih agama adalah hak setiap orang yang harus dihargai dan dihormati.