Hijrah ke Habsyi Abbesinia dan Sebabnya

Hijrah ke Habsyi Abbesinia merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hijrah ini terjadi pada masa awal-awal perkembangan Islam di Mekah. Pada saat itu, kaum muslimin mengalami perlakuan yang sangat buruk dari pihak musyrik dan keamanan hidup mereka terancam. Maka, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Habsyi Abbesinia.

Sejarah Hijrah ke Habsyi Abbesinia

Hijrah ke Habsyi Abbesinia terjadi pada tahun ketiga belas kenabian. Pada saat itu, kaum muslimin yang berjumlah sekitar 80 orang merasa terancam oleh pihak musyrik. Mereka merasa bahwa hidup mereka terancam dan mereka tidak lagi bisa melaksanakan ibadah dengan tenang di Mekah.

Rasulullah SAW kemudian memberikan perintah untuk hijrah ke Habsyi Abbesinia. Habsyi Abbesinia pada saat itu dipimpin oleh seorang raja yang bernama Najasyi. Beliau dikenal sebagai seorang raja yang adil dan memegang teguh prinsip kebebasan beragama. Oleh karena itu, Rasulullah SAW memilih Habsyi Abbesinia sebagai tempat hijrah para sahabatnya.

Sebab Hijrah ke Habsyi Abbesinia

Hijrah ke Habsyi Abbesinia dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW karena mereka merasa terancam oleh pihak musyrik. Kaum muslimin yang saat itu masih sedikit jumlahnya di Mekah seringkali mendapatkan perlakuan yang buruk dari pihak musyrik. Mereka sering dihina, dikejar, dan bahkan disiksa oleh pihak musyrik.

Perlakuan buruk terhadap kaum muslimin ini membuat Rasulullah SAW memutuskan untuk mengirimkan para sahabatnya untuk hijrah ke Habsyi Abbesinia. Tujuan hijrah ini adalah untuk mencari perlindungan dari raja Habsyi Abbesinia, Najasyi, yang dikenal sebagai raja yang adil dan memegang teguh prinsip kebebasan beragama.

Keadaan Habsyi Abbesinia pada Saat itu

Habsyi Abbesinia pada saat itu merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Afrika Timur. Kerajaan ini dipimpin oleh raja Najasyi yang terkenal sebagai seorang yang adil dan memegang teguh prinsip kebebasan beragama. Raja Najasyi juga telah memeluk agama Kristen pada saat itu.

Di Habsyi Abbesinia, para sahabat Rasulullah SAW mendapatkan perlindungan dan kebebasan untuk menjalankan ibadah mereka. Mereka merasa aman dan tenang di sana.

Para Sahabat yang Hijrah ke Habsyi Abbesinia

Para sahabat yang hijrah ke Habsyi Abbesinia pada saat itu berjumlah sekitar 80 orang. Di antara mereka ada beberapa tokoh terkenal seperti Ja’far bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf. Mereka semua hijrah ke Habsyi Abbesinia bersama-sama dengan keluarga mereka.

Para sahabat yang hijrah ke Habsyi Abbesinia merupakan orang-orang yang telah memeluk agama Islam pada masa awal-awal perkembangan Islam di Mekah. Mereka merasa terancam oleh pihak musyrik dan tidak lagi bisa melaksanakan ibadah dengan tenang di Mekah.

Perlindungan yang Diberikan oleh Raja Najasyi

Raja Najasyi memberikan perlindungan kepada para sahabat Rasulullah SAW yang hijrah ke Habsyi Abbesinia. Beliau memperlakukan para sahabat dengan sangat baik dan memberikan mereka kebebasan untuk menjalankan ibadah mereka. Raja Najasyi juga memberikan bantuan dan dukungan kepada para sahabat dalam berbagai hal.

Raja Najasyi bahkan menolak permintaan pihak musyrik yang ingin mengembalikan para sahabat yang telah hijrah ke Mekah. Beliau menolak permintaan tersebut dan tetap memberikan perlindungan kepada para sahabat di Habsyi Abbesinia.

Peristiwa yang Terjadi di Habsyi Abbesinia

Di Habsyi Abbesinia, para sahabat Rasulullah SAW menjalankan kehidupan yang tenang dan damai. Mereka merasa aman dan terlindungi oleh raja Najasyi. Mereka juga berdakwah kepada masyarakat Habsyi Abbesinia dan berhasil mempengaruhi banyak orang untuk memeluk agama Islam.

Namun, tidak semua orang senang dengan keberadaan para sahabat di Habsyi Abbesinia. Pihak musyrik di Mekah meminta raja Najasyi untuk mengembalikan para sahabat yang telah hijrah ke Mekah. Namun, raja Najasyi menolak permintaan tersebut dan tetap memberikan perlindungan kepada para sahabat di Habsyi Abbesinia.

Kembali ke Mekah

Setelah beberapa waktu tinggal di Habsyi Abbesinia, para sahabat Rasulullah SAW akhirnya kembali ke Mekah. Kembalinya para sahabat ke Mekah terjadi setelah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah antara kaum muslimin dan pihak musyrik.

Setelah kembali ke Mekah, para sahabat mulai membangun kembali kehidupan mereka dan berdakwah kepada masyarakat Mekah. Mereka juga terus mendapatkan perlakuan yang buruk dari pihak musyrik, namun mereka tetap teguh dalam memegang prinsip keimanan mereka.

Kesimpulan

Hijrah ke Habsyi Abbesinia merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Hijrah ini dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW karena mereka merasa terancam oleh pihak musyrik di Mekah. Mereka hijrah ke Habsyi Abbesinia untuk mencari perlindungan dari raja Najasyi yang dikenal sebagai raja yang adil dan memegang teguh prinsip kebebasan beragama.

Di Habsyi Abbesinia, para sahabat mendapatkan perlindungan dan kebebasan untuk menjalankan ibadah mereka. Mereka juga berdakwah kepada masyarakat Habsyi Abbesinia dan berhasil mempengaruhi banyak orang untuk memeluk agama Islam. Namun, tidak semua orang senang dengan keberadaan para sahabat di Habsyi Abbesinia.

Setelah beberapa waktu tinggal di Habsyi Abbesinia, para sahabat akhirnya kembali ke Mekah. Kembalinya para sahabat ke Mekah terjadi setelah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah antara kaum muslimin dan pihak musyrik.

Peristiwa hijrah ke Habsyi Abbesinia ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya mencari perlindungan dan kebebasan beragama. Para sahabat yang hijrah ke Habsyi Abbesinia telah menunjukkan bahwa mereka tetap teguh dalam memegang prinsip keimanan mereka meskipun mendapat perlakuan yang buruk dari pihak musyrik. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa hijrah ke Habsyi Abbesinia ini dan dapat mempertahankan prinsip keimanan kita dengan teguh.