Hukum Bacaan Tajwid Mad dan Contohnya

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Salah satu bagian penting dari tajwid adalah mad. Mad adalah perpanjangan bacaan yang terjadi pada huruf-huruf tertentu dalam Al-Quran. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang hukum bacaan tajwid mad dan contohnya.

Hukum Bacaan Tajwid Mad

Tajwid mad terdiri dari dua jenis, yaitu mad biasa dan mad lazim. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua jenis mad tersebut:

Mad Biasa

Mad biasa terjadi pada huruf hijaiyah yang berharakat panjang dan bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat pendek atau sukun. Mad biasa terbagi menjadi tiga jenis, yaitu mad thobi’i, mad wajib muttasil, dan mad jaiz munfasil.

Mad Lazim

Mad lazim terjadi pada huruf hijaiyah yang berharakat panjang dan bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat panjang juga. Mad lazim terbagi menjadi dua jenis, yaitu mad lazim kilmi mutsaqqal dan mad lazim kilmi mukhaffaf.

Contoh Bacaan Tajwid Mad

Berikut adalah contoh bacaan tajwid mad:

Mad Biasa Thobi’i

Contoh bacaan tajwid mad biasa thobi’i adalah pada surat Al-Baqarah ayat 4, “Wa alladziina yu’minuuna bimaa unzila ilayka wa maa unzila min qablik” (Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan sebelum kamu).

Pada kata “yuminuuna”, huruf nun dibaca dengan panjang selama dua harakat karena bertemu dengan huruf ya yang berharakat pendek. Hal ini disebut mad biasa thobi’i.

Mad Wajib Muttasil

Contoh bacaan tajwid mad wajib muttasil adalah pada surat Al-Fatihah ayat 6, “Ihdinaa shiraathal mustaqiim” (Tunjukilah kami jalan yang lurus).

Pada kata “shiraathal”, huruf ra dibaca dengan panjang selama dua harakat karena bertemu dengan huruf ta yang berharakat panjang. Hal ini disebut mad wajib muttasil.

Mad Jaiz Munfasil

Contoh bacaan tajwid mad jaiz munfasil adalah pada surat Al-Baqarah ayat 5, “Ulaa-ika ‘ala hudan min rabbihim wa ulaa-ika humul muflihuun” (Mereka itulah petunjuk dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang beruntung).

Pada kata “huda”, huruf dal dibaca dengan panjang selama dua harakat karena bertemu dengan huruf ain yang berharakat sukun. Hal ini disebut mad jaiz munfasil.

Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal

Contoh bacaan tajwid mad lazim kilmi mutsaqqal adalah pada surat Al-Fatihah ayat 1, “Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).

Pada kata “alhamdu”, huruf mim dibaca dengan panjang selama empat harakat karena bertemu dengan huruf dal yang berharakat panjang. Hal ini disebut mad lazim kilmi mutsaqqal.

Mad Lazim Kilmi Mukhaffaf

Contoh bacaan tajwid mad lazim kilmi mukhaffaf adalah pada surat Al-Baqarah ayat 2, “Dzaalika al kitaabu laa rayba fihi hudan lil muttaqiin” (Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa).

Pada kata “dzaalika”, huruf dal dibaca dengan panjang selama dua harakat karena bertemu dengan huruf za yang berharakat panjang juga. Hal ini disebut mad lazim kilmi mukhaffaf.

Kesimpulan

Tajwid mad adalah bagian penting dari ilmu tajwid, yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan benar. Mad terdiri dari dua jenis, yaitu mad biasa dan mad lazim. Mad biasa terjadi pada huruf hijaiyah yang berharakat panjang dan bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat pendek atau sukun. Sedangkan mad lazim terjadi pada huruf hijaiyah yang berharakat panjang dan bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat panjang juga. Dalam artikel ini, telah dijelaskan tentang hukum bacaan tajwid mad dan contohnya.