Ini Lafal Niat Shalat Gerhana Bulan

Pendahuluan

Gerhana bulan adalah momen langka yang terjadi saat bulan berada di belakang bumi dan terhalang oleh bayangan bumi. Fenomena ini dapat diamati dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, gerhana bulan seringkali disebut sebagai bulan merah atau bulan darah. Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana bulan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai lafal niat shalat gerhana bulan.

Sejarah Shalat Gerhana Bulan

Shalat gerhana bulan telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Hal ini tercatat dalam sejarah Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian melihat gerhana bulan, maka lakukanlah shalat gerhana”.

Niat Shalat Gerhana Bulan

Niat shalat gerhana bulan sebenarnya sama dengan niat shalat biasa. Namun, ada beberapa perbedaan dalam lafal niatnya. Niat shalat gerhana bulan dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Berikut ini adalah lafal niat shalat gerhana bulan:

“Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta’ala”.

Lafal niat shalat gerhana bulan singkat dan mudah dihafal, sehingga kita dapat melaksanakannya dengan mudah.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Tata cara shalat gerhana bulan sama dengan tata cara shalat biasa. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tata cara shalat gerhana bulan:

  1. Mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan surat yang dibaca pada rakaat pertama dan kedua.
  2. Setelah membaca surat pada rakaat kedua, membaca takbiratul ihram dan melakukan ruku’
  3. Setelah ruku’, berdiri kembali dan membaca takbir.
  4. Setelah itu, melakukan sujud seperti biasa.
  5. Setelah sujud, duduk di antara dua sujud dan membaca takbir.
  6. Setelah itu, melakukan sujud kedua seperti biasa.
  7. Setelah sujud kedua, duduk di antara dua sujud dan membaca takbir.
  8. Setelah itu, berdiri kembali dan membaca takbir, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat kedua.
  9. Setelah itu, melakukan ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud seperti biasa.
  10. Setelah itu, membaca tasyahud akhir dan salam.

Dalam shalat gerhana bulan, kita dianjurkan untuk membaca surat Al-Qamar pada rakaat pertama dan surat Al-Inshirah pada rakaat kedua. Namun, jika kita tidak hafal kedua surat tersebut, kita dapat membaca surat yang kita hafal.

Keutamaan Shalat Gerhana Bulan

Shalat gerhana bulan memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian melihat gerhana bulan, maka lakukanlah shalat gerhana. Sesungguhnya shalat gerhana adalah sebagaimana shalat fajar dan shalat isya”.

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila terjadi gerhana bulan, maka berdoalah dengan memohon ampunan kepada Allah Ta’ala, karena gerhana bulan adalah salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala”.

Dengan melakukan shalat gerhana bulan, kita dapat mendapatkan keutamaan yang besar dan juga memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.

Kesimpulan

Shalat gerhana bulan adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Dalam melaksanakan shalat gerhana bulan, kita harus mengucapkan lafal niat yang benar. Meskipun lafal niatnya berbeda dengan shalat biasa, namun kita dapat dengan mudah menghafalnya.

Dalam shalat gerhana bulan, kita juga harus memperhatikan tata cara pelaksanaannya. Selain itu, kita juga harus memperbanyak amal ibadah dan berdoa kepada Allah Ta’ala.

Sebagai umat muslim, kita harus senantiasa memperbanyak amal ibadah, termasuk shalat gerhana bulan. Dengan melakukan shalat gerhana bulan, kita dapat mendapatkan keutamaan yang besar dan juga memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.