Kajian Hadits Mursal dan Pembagiannya

Hadits mursal merupakan salah satu jenis hadits dalam Islam yang banyak dibahas oleh para ulama. Hadits ini mempunyai keunikan tersendiri karena tidak memiliki sanad yang jelas atau tidak ada perantara antara pelapor hadits dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang hadits mursal dan pembagiannya.

Pengertian Hadits Mursal

Hadits mursal adalah salah satu jenis hadits yang tidak memiliki sanad yang jelas atau tidak ada perantara antara pelapor hadits dengan Nabi Muhammad SAW. Hadits ini hanya diceritakan oleh sahabat Nabi yang langsung mendengar dari Nabi Muhammad SAW tanpa perantara yang jelas.

Pembagian Hadits Mursal

Hadits mursal dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Mursal dengan Tabi’in

Hadits mursal jenis ini diceritakan oleh seorang tabi’in yang langsung mendengar dari sahabat Nabi yang mendengar langsung dari Nabi Muhammad SAW. Contoh hadits mursal dengan tabi’in adalah:

“Saya mendengar Abdullah bin Umar menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama dua tahun yang lalu dan yang akan datang.'” (HR. Muslim)

2. Mursal dengan Sahabat

Hadits mursal jenis ini diceritakan oleh sahabat Nabi langsung tanpa perantara dari Nabi Muhammad SAW. Contoh hadits mursal dengan sahabat adalah:

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang memperbanyak membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka akan terang baginya cahaya dari bawah kakinya sampai ke atas langit. Ini sebagai cahaya bagi mereka di hari kiamat.'” (HR. Ad-Darimi)

Keutamaan Hadits Mursal

Sebagian ulama beranggapan bahwa hadits mursal memiliki keutamaan tersendiri. Hal ini karena hadits mursal berasal dari kalangan sahabat atau tabi’in yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam.

Selain itu, hadits mursal juga dapat digunakan sebagai hujjah atau argumentasi dalam masalah-masalah fiqh. Namun, penggunaan hadits mursal harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan kualitas periwayatnya.

Kritik terhadap Hadits Mursal

Beberapa ulama menyatakan bahwa hadits mursal tidak dapat dijadikan dasar hukum dalam Islam karena tidak memiliki sanad yang jelas. Selain itu, hadits mursal juga dapat mengalami perubahan atau penyimpangan dalam penuturannya karena tidak memiliki perantara yang jelas.

Namun, sebagian ulama juga berpendapat bahwa hadits mursal dapat dijadikan dasar hukum dalam Islam jika diperkuat dengan hadits-hadits lain yang memiliki sanad yang kuat dan jelas.

Kesimpulan

Hadits mursal merupakan salah satu jenis hadits dalam Islam yang tidak memiliki sanad yang jelas atau tidak ada perantara antara pelapor hadits dengan Nabi Muhammad SAW. Hadits mursal dibagi menjadi dua jenis, yaitu mursal dengan tabi’in dan mursal dengan sahabat. Hadits mursal memiliki keutamaan tersendiri karena berasal dari kalangan sahabat atau tabi’in yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Namun, penggunaan hadits mursal harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan kualitas periwayatnya.