Masyarakat Quraisy adalah salah satu kelompok masyarakat yang ada di Arab sebelum masa Islam. Mereka merupakan kelompok yang kaya dan berkuasa pada masa itu. Namun, keadaan sosial masyarakat Quraisy tidak selalu mulus dan damai. Ada beberapa hal yang mempengaruhi keadaan sosial masyarakat Quraisy pada masa itu.
Pembagian Sosial
Pembagian sosial dalam masyarakat Quraisy sangat ketat. Mereka terbagi menjadi beberapa golongan, di antaranya adalah:
- Quraisy Asyraf, yaitu golongan yang berasal dari keluarga Rasulullah SAW
- Quraisy Syarif, yaitu golongan yang berasal dari keturunan Abbas bin Abdul Muthalib
- Quraisy Badui, yaitu golongan yang berasal dari luar Mekah
Pembagian sosial ini membuat masyarakat Quraisy saling bersaing untuk mendapatkan kehormatan dan kekuasaan.
Polytheisme
Masyarakat Quraisy pada masa itu masih menganut agama politeisme atau penyembahan berhala. Mereka menyembah berbagai jenis berhala yang dianggap sebagai dewa pelindung Mekah. Hal ini membuat masyarakat Quraisy terpecah-belah dan tidak memiliki kesatuan yang kuat.
Perbudakan
Perbudakan juga merupakan salah satu masalah sosial yang ada pada masyarakat Quraisy. Mereka memiliki budak yang dianggap sebagai properti dan dapat diperjualbelikan. Budak tidak memiliki hak yang sama dengan orang merdeka, sehingga mereka mudah dijadikan sasaran diskriminasi dan penindasan.
Perang Antar Suku
Selain itu, masyarakat Quraisy juga sering terlibat dalam perang antar suku. Perang tersebut terjadi karena adanya persaingan kekuasaan dan sumber daya antar suku. Hal ini membuat masyarakat Quraisy hidup dalam ketakutan dan tidak memiliki keamanan yang cukup.
Penyebaran Islam
Penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad SAW juga mempengaruhi keadaan sosial masyarakat Quraisy. Mereka tidak menyukai agama baru tersebut dan bahkan menentangnya dengan keras. Namun, semakin banyak orang yang memeluk Islam, semakin banyak pula orang yang meninggalkan agama politeisme dan perbudakan.
Kesimpulan
Keadaan sosial masyarakat Quraisy pada masa sebelum Islam tidaklah mulus dan damai. Mereka terbagi dalam golongan sosial yang ketat, masih menganut agama politeisme, terdapat perbudakan, sering terlibat dalam perang antar suku, dan menentang penyebaran Islam. Namun, dengan masuknya Islam, masyarakat Quraisy mulai memperbaiki keadaan sosial mereka dan memperoleh keamanan serta persatuan yang kuat.