Ketika Ditimpa Masalah, Ibnu Taimiyah Istighfar Kali

Setiap manusia pasti pernah merasakan kesulitan dalam hidupnya. Baik itu masalah keuangan, kesehatan, hubungan sosial, atau masalah lainnya. Namun, bagaimana kita menghadapi masalah tersebut akan menentukan seberapa besar dampak yang akan kita alami. Salah satu cara untuk menghadapi masalah adalah dengan istighfar, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah.

Siapa Ibnu Taimiyah?

Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama besar dari abad ke-13 Masehi. Beliau lahir di Syria pada tahun 1263 dan meninggal pada tahun 1328. Ibnu Taimiyah dikenal sebagai salah satu ulama yang ahli dalam bidang fiqh, hadits, tafsir, dan sejarah Islam. Karya-karyanya yang terkenal di antaranya adalah Al-Majmu’ Al-Fatawa dan Minhaj Al-Sunnah Al-Nabawiyyah.

Pengalaman Ibnu Taimiyah Menghadapi Masalah

Sebagai manusia biasa, Ibnu Taimiyah juga pernah menghadapi masalah dalam hidupnya. Salah satu pengalaman yang paling terkenal adalah ketika beliau dipenjara karena pandangan-pandangannya yang kontroversial. Ibnu Taimiyah dipenjara selama beberapa tahun dan mengalami berbagai macam kesulitan selama masa itu.

Namun, Ibnu Taimiyah tidak putus asa dan terus berdoa kepada Allah SWT. Beliau mengambil pelajaran dari setiap kesulitan yang dihadapinya dan senantiasa berusaha untuk mengambil hikmah dari setiap pengalaman hidupnya.

Istighfar sebagai Cara Menghadapi Masalah

Salah satu cara yang dilakukan oleh Ibnu Taimiyah dalam menghadapi masalah adalah dengan istighfar. Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Istighfar juga dapat membantu seseorang untuk mendapatkan ketenangan batin dan menghilangkan beban pikiran yang berat.

Ibnu Taimiyah sendiri pernah melakukan istighfar sebanyak 70 ribu kali dalam satu hari, sebagai bentuk dari ketekunan dan kerendahan hatinya kepada Allah SWT. Beliau sadar bahwa hanya Allah SWT yang mampu mengatasi setiap masalah yang dihadapinya, dan memohon ampun kepada-Nya adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Manfaat Istighfar dalam Kehidupan Sehari-hari

Istighfar bukan hanya dapat dilakukan sebagai cara untuk menghadapi masalah yang besar, namun juga dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Istighfar dapat membantu seseorang untuk lebih introspeksi diri dan mengambil tindakan untuk memperbaiki diri sendiri.

Dengan melakukan istighfar secara rutin, seseorang akan lebih mudah untuk mengakui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa depan. Istighfar juga dapat membantu seseorang untuk lebih dekat dengan Allah SWT dan merasakan kedamaian dalam hatinya.

Bagaimana Cara Melakukan Istighfar?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan istighfar, antara lain:

  1. Memohon ampun kepada Allah SWT secara langsung dengan ucapan “Astaghfirullah”.
  2. Membaca doa istighfar yang terdapat dalam hadits, seperti “Allahumma anta Rabbi, la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastata’tu, a’udhu bika min sharri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bidhanbi faghfirli, fa innahu la yaghfiru adhdhunuba illa anta” (Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada ilah yang hak kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu sebisa mungkin, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu atas diriku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).
  3. Melakukan perbuatan baik sebagai bentuk pengganti dosa yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Ketika ditimpa masalah, Ibnu Taimiyah mengambil jalan istighfar sebagai cara untuk menghadapi masalah tersebut. Istighfar dapat membantu seseorang untuk mendapatkan ketenangan batin dan menghilangkan beban pikiran yang berat. Istighfar juga dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk introspeksi diri dan upaya untuk memperbaiki diri sendiri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan istighfar, antara lain memohon ampun langsung kepada Allah SWT, membaca doa istighfar, dan melakukan perbuatan baik sebagai pengganti dosa yang telah dilakukan.