Kisah Abdul Muthallib yang Sempat Bernazar Sembelih

Abdul Muthallib merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Pria yang juga dikenal sebagai kakek Nabi Muhammad SAW ini memiliki kisah yang menarik untuk disimak. Salah satunya adalah kisah tentang nazar sembelih yang pernah ia lakukan.

Apa itu Nazar Sembelih?

Nazar sembelih adalah sebuah janji yang dilakukan seseorang untuk menyembelih hewan tertentu jika permintaannya dikabulkan oleh Allah SWT. Nazar sembelih biasanya dilakukan sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diterima atau sebagai permohonan agar hajatnya terkabul.

Kisah Abdul Muthallib

Pada suatu hari, Abdul Muthallib merasa sangat khawatir karena ia kehabisan air untuk minum dan hewan-hewan ternaknya kehausan. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Ka’bah dan berdoa kepada Allah SWT agar diberikan air untuk minum dan rumput untuk hewan-hewannya.

Dalam doanya, Abdul Muthallib berjanji akan menyembelih sepuluh ekor unta jika permintaannya dikabulkan. Setelah berdoa, Abdul Muthallib kembali ke tempat tinggalnya dan tidak berapa lama kemudian, hujan turun dengan derasnya. Hewan-hewan ternaknya pun kembali segar dan hidup.

Abdul Muthallib merasa sangat bersyukur dan ia pun memenuhi janjinya dengan menyembelih sepuluh ekor unta. Namun, ketika ia akan menyembelih unta yang ke-10, seorang pria datang dan berkata bahwa unta tersebut adalah miliknya.

Abdul Muthallib merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia kemudian meminta bantuan para pemuka Mekah untuk menyelesaikan masalah ini. Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk melempar koin dan menyerahkan keputusan kepada Allah SWT.

Mereka melempar koin tiga kali dan setiap kali hasilnya menunjukkan bahwa unta tersebut adalah milik Abdul Muthallib. Akhirnya, pria yang mengklaim unta tersebut mengakui bahwa ia hanya mencoba untuk mencuri unta dan meminta maaf.

Pesan Moral

Kisah Abdul Muthallib yang sempat bernazar sembelih ini mengandung pesan moral yang sangat berharga. Pertama, kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kedua, kita harus memenuhi janji yang telah kita buat, karena janji adalah hutang yang harus dibayar. Ketiga, kita harus selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan adil.

Kesimpulan

Kisah Abdul Muthallib yang sempat bernazar sembelih adalah contoh nyata tentang kebesaran Allah SWT dalam mengabulkan doa hamba-Nya. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur, memenuhi janji, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan adil. Semoga kisah ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi.