Nabi yang Dikurbankan: Ismail atau Ishaq?

Dalam agama Islam, kisah tentang Nabi Ibrahim dan anaknya yang dikurbankan menjadi salah satu cerita yang paling terkenal. Namun, ada perdebatan mengenai siapa anak yang sebenarnya dikurbankan oleh Nabi Ibrahim – apakah Ismail atau Ishaq?

Kisah Nabi Ibrahim dan Perintah Membunuh Anaknya

Menurut Al-Quran, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim untuk membunuh anaknya sebagai ujian iman. Namun, dalam beberapa riwayat, tidak disebutkan secara jelas nama anak mana yang harus dikurbankan.

Ada yang berpendapat bahwa anak yang harus dikurbankan adalah Ismail, yang merupakan putra sulung Nabi Ibrahim dari istri pertamanya, Hajar. Sedangkan, ada juga yang meyakini bahwa anak yang harus dikurbankan adalah Ishaq, putra kedua Nabi Ibrahim dari istri keduanya, Sarah.

Argumen Pendukung Pernyataan bahwa Anak yang Dikurbankan adalah Ismail

Ada beberapa argumen yang digunakan untuk mendukung pernyataan bahwa anak yang dikurbankan oleh Nabi Ibrahim adalah Ismail. Pertama, dalam surat Al-Saffat ayat 101-102, Allah SWT menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim telah mengerjakan perintah-Nya dengan membawa anaknya yang tunggal untuk dikurbankan. Ismail adalah anak tunggal Nabi Ibrahim pada saat itu, karena Ishaq belum lahir.

Argumen kedua adalah kisah yang menceritakan bagaimana Hajar dan Ismail ditinggalkan di padang pasir oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT. Dalam kisah tersebut, Nabi Ibrahim diberitahu oleh Allah SWT bahwa Ismail akan menjadi “bapak bangsa yang besar”. Hal ini menunjukkan bahwa Ismail memiliki peran penting dalam sejarah agama Islam.

Argumen Pendukung Pernyataan bahwa Anak yang Dikurbankan adalah Ishaq

Ada juga argumen yang digunakan untuk mendukung pernyataan bahwa anak yang dikurbankan oleh Nabi Ibrahim adalah Ishaq. Pertama, dalam surat Al-Saffat ayat 112-113, Allah SWT menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim telah diberi kabar gembira tentang kelahiran Ishaq setelah dicoba dengan perintah membunuh anaknya.

Argumen kedua adalah kisah yang menceritakan bagaimana Nabi Ibrahim mempersiapkan diri untuk membunuh anaknya. Dalam kisah tersebut, Nabi Ibrahim mengikat dan menyiapkan Ismail untuk dikurbankan, namun Allah SWT mengirimkan seekor domba untuk menggantikan Ismail. Hal ini menunjukkan bahwa Ismail tidak pernah benar-benar dikurbankan, dan bahwa anak yang sebenarnya harus dikurbankan adalah Ishaq.

Kesimpulan

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai siapa anak yang harus dikurbankan oleh Nabi Ibrahim, namun hal tersebut tidaklah menjadi masalah. Yang terpenting adalah pesan moral dari kisah tersebut, yaitu tentang kesetiaan dan kepatuhan terhadap perintah Allah SWT. Setiap orang harus berusaha untuk mengikuti contoh Nabi Ibrahim dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup.