Pembagian dan Syarat Menjadi Seorang Amil Zakat

Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim yang sudah mampu secara finansial. Zakat sendiri memiliki banyak jenisnya, seperti zakat fitrah, zakat mal, dan zakat profesi. Untuk menyalurkan zakat tersebut, kita membutuhkan seorang amil zakat. Lalu, bagaimana pembagian dan syarat menjadi seorang amil zakat? Simak ulasannya berikut ini.

Pembagian Amil Zakat

Sebelum membahas syarat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu pembagian amil zakat. Berdasarkan UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, terdapat tiga jenis amil zakat, yaitu:

  • Amil Zakat Lembaga Amil Zakat (LAZ)
  • Amil Zakat Badan Amil Zakat (BAZ)
  • Amil Zakat Pemerintah Daerah

Amil zakat LAZ merupakan lembaga yang bergerak di bidang pengumpulan dan penyaluran zakat. Sedangkan, amil zakat BAZ merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah daerah untuk mengelola zakat. Terakhir, amil zakat pemerintah daerah adalah amil zakat yang langsung dikelola oleh pemerintah daerah setempat.

Syarat Menjadi Amil Zakat

Setelah mengetahui pembagian amil zakat, selanjutnya kita perlu mengetahui syarat menjadi seorang amil zakat. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi:

1. Muslim

Syarat pertama untuk menjadi amil zakat adalah muslim. Ini berkaitan dengan sifat zakat yang hanya wajib bagi umat muslim. Oleh karena itu, seorang non-muslim tidak dapat menjadi amil zakat.

2. Berakhlak Baik

Syarat kedua adalah berakhlak baik. Seorang amil zakat harus memiliki sifat yang baik dan terpercaya. Karena amil zakat ditugaskan untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat, maka kepercayaan dari masyarakat sangatlah penting.

3. Memiliki Kemampuan dalam Bidang Keuangan

Syarat ketiga adalah memiliki kemampuan dalam bidang keuangan. Seorang amil zakat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan. Hal ini penting karena amil zakat ditugaskan untuk mengelola dana zakat agar dapat disalurkan dengan tepat sasaran.

4. Memiliki Sertifikat Amil Zakat

Syarat terakhir adalah memiliki sertifikat amil zakat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dalam pengelolaan zakat. Seorang amil zakat harus memiliki sertifikat ini sebagai bukti bahwa mereka telah memenuhi syarat dan telah mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan zakat.

Conclusion

Demikian pembahasan mengenai pembagian dan syarat menjadi seorang amil zakat. Seorang amil zakat memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola dana zakat. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk memilih amil zakat yang terpercaya dan memiliki sertifikat yang valid. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan pemahaman mengenai zakat.