Pengertian Istihsan Dasar Hukum: Mengenal Konsep Hukum Islam yang Unik

Sebagai umat Islam, tentunya kita tidak asing dengan istihsan. Istihsan adalah salah satu konsep hukum Islam yang unik. Konsep ini sering kali digunakan dalam memecahkan masalah hukum yang tidak ada penjelasan secara eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis. Lalu, apa pengertian istihsan dasar hukum secara lebih mendalam? Mari kita simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Istihsan Dasar Hukum

Istihsan merupakan konsep hukum Islam yang berasal dari bahasa Arab yang berarti “memilih yang lebih baik”. Istihsan merupakan metode ijtihad yang digunakan oleh para ulama untuk mencari solusi hukum terhadap suatu permasalahan hukum yang tidak ada penjelasan secara eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis. Konsep istihsan ini banyak digunakan dalam pengambilan keputusan hukum di masa kini.

Menurut para ulama, istihsan adalah cara berpikir yang memungkinkan seseorang untuk memilih opsi yang terbaik dalam situasi yang tidak ada penjelasan eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis. Istihsan juga dapat didefinisikan sebagai suatu metode dalam memecahkan masalah hukum dengan cara merujuk pada hukum yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan syariat Islam.

Cara Kerja Istihsan dalam Hukum Islam

Untuk memahami cara kerja istihsan dalam hukum Islam, kita perlu memahami bahwa hukum Islam terdiri dari dua jenis, yaitu hukum syara’ dan hukum qiyas. Hukum syara’ adalah hukum yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis, sedangkan hukum qiyas adalah hukum yang bersumber dari analogi atau perbandingan dengan hukum syara’.

Sedangkan istihsan adalah cara ketiga dalam memecahkan masalah hukum, di mana para ulama menggunakan akal dan pertimbangan dalam memilih hukum yang paling baik dan sesuai dengan tujuan syariat Islam. Istihsan biasanya digunakan dalam situasi di mana tidak ada penjelasan eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis atau ketika hukum syara’ dan qiyas tidak memberikan solusi yang memadai.

Contoh Penerapan Istihsan dalam Hukum Islam

Contoh penerapan istihsan dalam hukum Islam adalah dalam masalah riba. Dalam Al-Quran, riba dilarang secara tegas. Namun, tidak ada penjelasan eksplisit tentang apa yang termasuk riba dan apa yang tidak. Oleh karena itu, para ulama menggunakan istihsan untuk menentukan jenis-jenis riba yang dilarang dan yang tidak dilarang.

Selain itu, istihsan juga digunakan dalam masalah khilafiyah, yaitu masalah hukum yang kontroversial. Misalnya, dalam masalah hukum tentang penggunaan teknologi modern seperti mesin ATM dan kartu kredit, para ulama menggunakan istihsan untuk menentukan apakah hal tersebut boleh digunakan atau tidak dalam Islam.

Kelebihan Istihsan dalam Hukum Islam

Salah satu kelebihan istihsan dalam hukum Islam adalah mampu memberikan solusi hukum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, muncul banyak masalah hukum baru yang tidak ada penjelasan eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis. Dengan menggunakan istihsan, para ulama dapat memberikan solusi hukum yang lebih relevan dengan konteks zaman.

Selain itu, istihsan juga mampu memberikan solusi hukum yang lebih tepat dan akurat. Meskipun hukum syara’ dan qiyas memberikan solusi hukum yang sudah mapan, namun tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan atau kekurangan dalam solusi tersebut. Dengan menggunakan istihsan, para ulama dapat memilih solusi hukum yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan syariat Islam.

Kritik Terhadap Istihsan dalam Hukum Islam

Walaupun istihsan memiliki kelebihan, namun tidak sedikit pula yang mengkritik konsep ini dalam hukum Islam. Salah satu kritik yang sering dilontarkan adalah bahwa istihsan cenderung bersifat subjektif dan tergantung pada pandangan pribadi para ulama. Hal ini dapat menyebabkan munculnya perbedaan pendapat di antara para ulama dalam memecahkan suatu masalah hukum yang sama.

Selain itu, kritik lain yang dilontarkan adalah bahwa istihsan dapat menimbulkan ketidakpastian hukum. Dalam istihsan, para ulama memilih solusi hukum yang dianggap paling baik dan sesuai dengan tujuan syariat Islam. Namun, solusi tersebut tidak selalu dapat diterima oleh semua orang, terutama oleh mereka yang memiliki pandangan yang berbeda.

Kesimpulan

Dalam Islam, istihsan merupakan konsep hukum yang unik dan sering kali digunakan dalam memecahkan masalah hukum yang tidak ada penjelasan secara eksplisit dalam Al-Quran dan Hadis. Istihsan adalah cara ketiga dalam memecahkan masalah hukum, di mana para ulama menggunakan akal dan pertimbangan dalam memilih hukum yang paling baik dan sesuai dengan tujuan syariat Islam.

Salah satu kelebihan istihsan dalam hukum Islam adalah mampu memberikan solusi hukum yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan zaman. Namun, istihsan juga memiliki kritik, di antaranya bersifat subjektif dan dapat menimbulkan ketidakpastian hukum.

Secara keseluruhan, istihsan merupakan konsep hukum Islam yang sangat penting dan relevan di masa kini. Sebagai umat Islam, kita perlu memahami konsep ini dengan baik agar dapat memahami dan mengambil keputusan hukum yang tepat.