Sejarah Kiswah Ka’bah: dari Kulit, Kain Merah, Putih, hingga …

Ka’bah adalah tempat suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Di dalamnya terdapat Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi penanda awal dan akhir putaran tawaf di sekitar Ka’bah. Selain Hajar Aswad, Ka’bah juga dikenal dengan kiswah atau penutup Ka’bah yang selalu diubah setiap tahunnya.

Kiswah Ka’bah

Kiswah Ka’bah merupakan kain penutup Ka’bah yang terbuat dari bahan yang sangat mulia dan dihiasi dengan kaligrafi yang memuat ayat-ayat Al-Quran. Kiswah Ka’bah biasanya diganti setiap tahun saat bulan Dzulhijjah tiba. Penggantian kiswah Ka’bah ini merupakan salah satu tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW.

Kiswah Ka’bah pada awalnya terbuat dari kulit domba yang dijahit bersama-sama. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, kiswah Ka’bah mulai dibuat dari kain yang dipilih dari negeri Mesir.

Kiswah Ka’bah Berwarna Merah

Kiswah Ka’bah pada awalnya memiliki warna putih. Namun, pada zaman Khalifah Uthman bin Affan, kiswah Ka’bah mulai diwarnai merah dengan menggabungkan campuran warna merah muda dan merah tua. Warna merah dipilih karena merupakan warna yang disukai oleh Rasulullah SAW.

Selain itu, penggunaan warna merah juga memiliki makna yang mendalam. Warna merah melambangkan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para sahabat dalam mempertahankan aqidah Islam.

Kiswah Ka’bah Berwarna Hitam

Pada masa pemerintahan Khalifah Abbasid, kiswah Ka’bah mulai diwarnai hitam. Warna hitam dipilih karena memiliki makna yang lebih dalam. Warna hitam melambangkan kesederhanaan, kesucian, dan ketakwaan.

Selain itu, warna hitam juga melambangkan keberanian dan kesetiaan dalam membela agama Islam. Warna hitam juga dianggap sebagai warna yang paling cocok untuk menutup Ka’bah yang merupakan tempat suci bagi umat Islam di seluruh dunia.

Kiswah Ka’bah pada Masa Modern

Pada masa modern, kiswah Ka’bah masih terus diganti setiap tahunnya. Namun, kiswah Ka’bah saat ini dibuat dengan teknologi yang lebih modern dan dikerjakan oleh para ahli kain yang ahli dalam seni bordir dan sulaman.

Kiswah Ka’bah saat ini terbuat dari kain sutera yang sangat halus dan dihiasi dengan kaligrafi yang indah. Selain itu, kiswah Ka’bah saat ini juga dihiasi dengan hiasan emas dan perak yang membuatnya semakin indah dan mempesona.

Kesimpulan

Kiswah Ka’bah merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam yang sangat penting. Kiswah Ka’bah telah mengalami banyak perubahan selama berabad-abad, dari kulit domba hingga kain merah, putih, dan hitam. Kiswah Ka’bah saat ini merupakan kiswah yang paling indah dan tahan lama yang pernah dibuat.

Penggantian kiswah Ka’bah setiap tahunnya merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW dan menjadi bukti bahwa Islam selalu bergerak maju dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah kiswah Ka’bah dan arti pentingnya bagi umat Islam di seluruh dunia.