Selimut Kabah Inilah Kisah Warna Warni Kiswah

Selimut Kabah atau kiswah merupakan kain yang menutupi Ka’bah di Mekah. Setiap tahunnya, selimut Kabah diganti dengan yang baru pada hari terakhir bulan Dzulhijjah. Selimut Kabah memiliki sejarah dan kisah tersendiri yang menarik untuk dibahas.

Awal Mula Selimut Kabah

Menurut sejarah Islam, selimut Kabah pertama kali dibuat oleh Hawa, istri Nabi Adam. Hawa membuat selimut tersebut untuk menutupi Kubah di Baitul Maqdis. Namun, ketika Allah memerintahkan untuk membangun Ka’bah di Mekah, selimut tersebut dipindahkan ke Mekah dan menutupi Ka’bah.

Warna Selimut Kabah

Warna selimut Kabah pada awalnya adalah putih. Namun, pada masa Rasulullah saw, selimut Kabah diberi warna hitam. Hal ini dilakukan karena pada saat itu, selimut Kabah terbuat dari kain yang dijahit dari beberapa potongan kain yang berbeda-beda. Warna hitam dipilih untuk menyamakan warna selimut agar terlihat lebih rapi dan indah.

Kisah Warna Selimut Kabah

Seiring berjalannya waktu, warna selimut Kabah mengalami perubahan. Pada masa Khulafaur Rasyidin, selimut Kabah diberi warna kuning. Pada masa Bani Umayyah, selimut Kabah diberi warna merah. Sedangkan pada masa Dinasti Abbasiyah, selimut Kabah diberi warna hijau. Setelah itu, selimut Kabah kembali diberi warna hitam dan hingga saat ini, selimut Kabah masih berwarna hitam.

Proses Pembuatan Selimut Kabah

Proses pembuatan selimut Kabah sangatlah rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Selimut Kabah terbuat dari kain sutera yang diimpor dari India. Kain tersebut kemudian dijahit menggunakan benang emas dan perak. Selimut Kabah dihiasi dengan kaligrafi dan gambar-gambar yang indah dengan menggunakan benang emas dan perak. Proses pembuatan selimut Kabah dilakukan oleh para ahli di bidang kain dan bordir yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Makna Selimut Kabah

Selimut Kabah memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim. Selimut Kabah melambangkan kesatuan dan persatuan umat Muslim di seluruh dunia. Selimut Kabah juga melambangkan kepercayaan umat Muslim terhadap Allah dan keberadaan Ka’bah sebagai rumah suci yang harus dijaga kebersihannya dan dihormati.

Pemeliharaan Selimut Kabah

Pemeliharaan selimut Kabah menjadi tanggung jawab pemerintah Saudi Arabia. Selimut Kabah dibersihkan dan dirawat setiap tahunnya sebelum diganti dengan selimut yang baru. Pemeliharaan selimut Kabah juga menjadi tanggung jawab para jamaah haji dan umrah yang datang ke Mekah. Para jamaah haji dan umrah diharapkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan selimut Kabah saat melaksanakan ibadah di sekitar Ka’bah.

Kisah Selimut Kabah di Indonesia

Di Indonesia, selimut Kabah juga memiliki kisah tersendiri. Selimut Kabah pertama kali didatangkan ke Indonesia pada masa Kerajaan Aceh. Selimut tersebut diberikan oleh Sultan Mahmud Syah dari Aceh kepada Sultan Iskandar Muda. Selimut Kabah tersebut kemudian disimpan di Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh.

Setelah itu, selimut Kabah diberikan kepada Sultan Alauddin Mansyur Syah dari Kesultanan Ternate. Selimut Kabah tersebut kemudian disimpan di Masjid Sultan Ternate dan menjadi warisan turun-temurun Kesultanan Ternate.

Kisah Warna Warni Selimut Kabah

Selimut Kabah yang ada di Indonesia tidak hanya berwarna hitam saja. Selimut Kabah yang ada di Indonesia memiliki warna-warna yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan selimut Kabah yang ada di Indonesia adalah selimut bekas yang telah diganti di Mekah. Selimut bekas tersebut kemudian dijadikan oleh-oleh oleh para jamaah haji dan umrah yang datang dari Indonesia.

Warna selimut Kabah yang ada di Indonesia pun bermacam-macam. Ada yang berwarna hitam, hijau, merah, kuning, dan lain-lain. Warna-warna tersebut memberikan nuansa tersendiri bagi selimut Kabah yang ada di Indonesia.

Kisah Selimut Kabah di Luar Negeri

Selimut Kabah tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga ada di negara-negara lain di dunia. Selimut Kabah yang ada di luar negeri pun memiliki kisah tersendiri. Ada yang diberikan langsung oleh pemerintah Saudi Arabia, ada yang dibeli dari pedagang kain di Mekah, dan ada juga yang diberikan oleh para jamaah haji dan umrah yang datang dari seluruh dunia.

Kesimpulan

Demikianlah kisah warna-warni selimut Kabah yang menjadi salah satu simbol kebesaran Islam. Selimut Kabah bukan hanya sekadar kain yang menutupi Ka’bah, tetapi memiliki makna dan nilai yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Semoga selimut Kabah selalu terjaga kebersihannya dan kehormatannya serta semakin memperkuat persatuan dan kesatuan umat Muslim di seluruh dunia.