Sifat Qidam: Keberadaan Tanpa Awal Mula

Islam adalah agama yang mempercayai bahwa Allah Swt adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan alam semesta dan segala isinya. Salah satu sifat Allah yang penting untuk dipahami adalah Sifat Qidam. Sifat ini menjelaskan tentang keberadaan Allah yang tidak memiliki awal mula.

Apa itu Sifat Qidam?

Sifat Qidam adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna yang menjelaskan tentang keberadaan Allah yang tidak memiliki awal mula. Artinya, sejak dulu kala Allah sudah ada dan tidak pernah tercipta dari sesuatu yang lain. Ini berbeda dengan segala sesuatu di alam semesta yang memiliki awal mula dan akan berakhir suatu saat nanti.

Sifat Qidam juga bisa diartikan sebagai keabadian Allah. Allah tidak terbatas oleh waktu dan tempat seperti makhluk-Nya. Allah Swt tidak memiliki awal mula atau akhir, Dia selalu ada dan akan selalu ada.

Keberadaan Allah dalam Al-Quran

Keberadaan Allah yang tidak memiliki awal mula banyak disebutkan dalam Al-Quran. Beberapa ayat yang menjelaskan tentang Sifat Qidam antara lain:

“Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3)

“Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS Al-Ikhlas: 3-4)

“Dialah yang mengawali penciptaan, kemudian mengulanginya, dan itu lebih mudah baginya. Bagi-Nya-lah yang memiliki sifat-sifat yang paling baik. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ar-Rum: 27)

Implikasi Sifat Qidam dalam Kehidupan Manusia

Sifat Qidam memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Pertama, Sifat Qidam mengajarkan kita untuk merenungkan kebesaran Allah dan kecilnya manusia. Kita harus menyadari bahwa Allah Swt adalah pencipta alam semesta dan segala isinya, termasuk manusia. Kita hanya sebutir debu di hadapan-Nya.

Kedua, Sifat Qidam juga mengajarkan kita tentang keabadian dan kekekalan. Kita harus menyadari bahwa seluruh kehidupan di dunia ini sementara dan akan berakhir suatu saat nanti. Namun, Allah Swt adalah kekal dan abadi. Kita harus mempersiapkan diri untuk akhirat yang kekal.

Ketiga, Sifat Qidam juga mengajarkan kita tentang rasa syukur. Kita harus bersyukur kepada Allah Swt yang sudah memberikan keberadaan dan kehidupan kepada kita. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada untuk beribadah dan beramal sholeh agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Sifat Qidam adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna yang menjelaskan tentang keberadaan Allah yang tidak memiliki awal mula. Sifat ini mengajarkan kita tentang kebesaran Allah dan kecilnya manusia, keabadian dan kekekalan, serta rasa syukur kepada Allah Swt. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu mengingat dan mengamalkan Sifat Qidam agar bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.