Bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Bekam sering disebut sebagai pengobatan sunnah karena dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, apakah bekam memiliki manfaat yang terbukti secara ilmiah?
Apa itu Bekam?
Bekam adalah pengobatan tradisional yang dilakukan dengan cara menarik darah pada kulit menggunakan alat khusus yang disebut jarum bekam. Bekam dilakukan pada titik-titik tertentu pada tubuh yang memiliki potensi pengobatan.
Bekam dikenal sebagai salah satu pengobatan yang aman dan minim efek samping. Pengobatan ini juga memiliki manfaat yang tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan spiritual.
Manfaat Bekam Secara Ilmiah
Bekam telah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan alternatif di berbagai belahan dunia. Namun, apakah manfaat bekam sudah terbukti secara ilmiah?
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan efektivitas bekam sebagai pengobatan alternatif. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekam memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Bekam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara merangsang produksi sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk melawan infeksi dan penyakit dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa bekam dapat meningkatkan produksi sel darah putih pada pasien yang mengalami kanker. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada pasien kanker.
2. Mengurangi Rasa Nyeri
Bekam dapat mengurangi rasa nyeri pada beberapa kondisi medis, seperti nyeri punggung, nyeri kepala, dan nyeri sendi. Bekam bekerja dengan cara merangsang produksi endorfin, yaitu hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa nyeri alami dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa bekam dapat mengurangi rasa nyeri pada pasien dengan nyeri punggung kronis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekam dapat menjadi alternatif pengobatan yang efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien dengan nyeri punggung kronis.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Bekam dapat meningkatkan kualitas tidur dengan cara merangsang produksi hormon serotonin dan melatonin. Hormon serotonin dan melatonin berfungsi untuk mengatur siklus tidur dan bangun dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa bekam dapat meningkatkan kualitas tidur pada pasien yang mengalami insomnia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bekam dapat menjadi alternatif pengobatan yang efektif untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan insomnia.
Siapa yang Cocok Melakukan Bekam?
Bekam dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin meningkatkan kesehatannya secara alami. Namun, ada beberapa kondisi medis yang harus diperhatikan sebelum melakukan bekam:
1. Pasien dengan Gangguan Pembekuan Darah
Pasien dengan gangguan pembekuan darah seperti hemofilia tidak disarankan untuk melakukan bekam. Hal ini karena bekam dapat meningkatkan risiko perdarahan yang berlebihan pada pasien dengan gangguan pembekuan darah.
2. Pasien dengan Penyakit Kulit
Pasien dengan penyakit kulit seperti dermatitis atau psoriasis juga tidak disarankan untuk melakukan bekam. Hal ini karena bekam dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah ada.
3. Pasien dengan Hipertensi
Pasien dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan bekam. Hal ini karena bekam dapat meningkatkan tekanan darah sementara pada pasien dengan hipertensi.
Kesimpulan
Bekam merupakan pengobatan tradisional yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Bekam dianjurkan sebagai pengobatan sunnah karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Beberapa penelitian juga telah membuktikan efektivitas bekam sebagai pengobatan alternatif yang aman dan minim efek samping.
Namun, sebelum melakukan bekam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan kondisi medis yang tepat dan menentukan apakah bekam cocok untuk digunakan.