Warisan Dunia Islam Ini: Bangunan Peninggalan Dinasti Ayyubiyah

Warisan dunia Islam yang menjadi kekayaan sejarah dunia adalah bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah. Dinasti ini merupakan dinasti yang merajai wilayah Timur Tengah pada abad ke-12 dan 13 Masehi. Dinasti Ayyubiyah dikenal sebagai dinasti yang sangat taat kepada Islam dan menghasilkan banyak karya seni dan arsitektur yang mempesona.

Sejarah Dinasti Ayyubiyah

Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh salah satu panglima perang yang sangat terkenal, yaitu Salahuddin Al-Ayyubi. Salahuddin Al-Ayyubi lahir di Tikrit, Irak pada tahun 1137. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah dunia Islam karena berhasil merebut kembali Yerusalem dari tangan tentara salib pada tahun 1187.

Salahuddin Al-Ayyubi memerintah selama 10 tahun dan pada masa pemerintahannya, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Mesir, Suriah, dan Irak. Dinasti Ayyubiyah kemudian berakhir pada tahun 1260 ketika Mongol menyerang Baghdad dan membunuh Khalifah Al-Mustasim.

Arsitektur Dinasti Ayyubiyah

Arsitektur Dinasti Ayyubiyah memiliki ciri khas yang sangat kental dengan gaya Islam klasik. Salah satu contohnya adalah Citadel di Kairo yang dibangun oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi. Bangunan ini memiliki bentuk persegi dan dikelilingi oleh tembok kokoh dengan pintu masuk di setiap sisi.

Selain itu, Dinasti Ayyubiyah juga membangun Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang merupakan salah satu masjid tertua di dunia. Masjid ini memiliki kubah emas yang sangat megah dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang populer di dunia.

Keunikan Bangunan Peninggalan Dinasti Ayyubiyah

Keunikan bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah terletak pada detail-detail kecil yang sangat rumit dan indah. Misalnya saja, Masjid Sultan Hasan di Kairo yang dibangun oleh Sultan Hasan pada abad ke-14 memiliki hiasan mozaik yang sangat indah pada dinding dan lantai.

Selain itu, bangunan-bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah juga memiliki bentuk yang sangat simetris dan proporsional. Contohnya adalah Kubah As-Sakhrah di Yerusalem yang memiliki bentuk setengah bola dan dikelilingi oleh delapan tiang yang sangat tinggi. Kubah ini sangat populer di kalangan arsitek karena memiliki keindahan yang luar biasa.

Peran Bangunan Peninggalan Dinasti Ayyubiyah Dalam Sejarah Islam

Bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Islam. Selain sebagai tempat ibadah, bangunan-bangunan ini juga menjadi tempat berkumpulnya para ulama dan intelektual Islam pada masa itu. Mereka seringkali mengadakan diskusi dan perdebatan mengenai berbagai masalah keagamaan dan sosial-politik.

Bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah juga menjadi saksi bisu dari perjuangan umat Islam dalam mempertahankan agama dan wilayah kekuasaannya. Salah satu contohnya adalah Benteng Krak Des Chevaliers di Suriah yang berhasil bertahan selama bertahun-tahun meskipun seringkali diserang oleh pasukan salib.

Peninggalan Dinasti Ayyubiyah Di Indonesia

Meskipun jaraknya sangat jauh dari Indonesia, namun bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah juga menjadi perhatian para ahli arsitektur dan sejarah di Indonesia. Banyak di antara mereka yang mempelajari dan mengembangkan gaya arsitektur Islam klasik yang sangat identik dengan Dinasti Ayyubiyah.

Salah satu contoh bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah yang diadopsi di Indonesia adalah Masjid Agung Demak di Jawa Tengah. Masjid ini memiliki bentuk kubah yang sangat mirip dengan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Kesimpulan

Bangunan peninggalan Dinasti Ayyubiyah merupakan warisan dunia Islam yang sangat berharga. Bangunan-bangunan ini tidak hanya indah secara fisik, namun juga memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Kita sebagai umat Islam di Indonesia juga harus bisa menghargai dan merawat warisan dunia Islam ini agar tetap lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi yang akan datang.